Rabu, 02 Desember 2009

Cara Mensetting Modem ADSL

Di dalam dunia jaringan Internet pastilah kita tahu istilah perangkat keras yang bernama modem dimana modem digunakan berfungsi sabagai penghubung antara komputer kita dengan jaringan Internet. Untuk supaya PC kita terkoneksi dengan internet maka ada teknik-teknik atau langkah-langkah mensetting modem. Berikut ini kita akan belajar jenis Modem ADSL dimana Modem ini adalah keluaran dari PT Telkom sebagai vendornya.

Pengenalan Type Koneksi ADSL Secara Umum

Saat ini koneksi ADSL (Asymmetric Data Subscriber Line) terbagi ke dalam 3(tiga) type sesuai dengan perangkat dan vendor yang digunakan oleh PT. Telkom, yaitu:

Siemens
Alcatel
Huawei

1. Siemens
Pada awal pertama kali sistem koneksi yang diberlakukan oleh Telkom yaitu secara sentralisasi, artinya setiap aktivasi pelanggan dilakukan oleh Telkom dengan parameter setting standard pada modem sbb:
- Encapsulation: RFC 1483
- Multiplexing: LLC-based
- VPI: 1
- VCI: 33
- Ip Address: [diinput manual / statik sesuai dengan pemberian dari indonet]
Seiring dengan berkembangnya produk ADSL sehingga banyak pelanggan individu maupun corporate, maka aktivasi tidak lagi dilakukan sentralisasi oleh Telkom melainkan langsung oleh ISP dengan sistem “IP Radius”. Dengan adanya perubahan tersebut mengakibatkan perubahan pula pada setting standard, sbb:
- Encapsulation: PPPoA
- Multiplexing: VC-based
- VPI: 1
- VCI: 33
- Ip Address: [otomatis, sesuai dengan alokasi Ip yang diberikan oleh indonet]
Kode penomoran ADSL Siemens dapat diketahui pada digit ke-7 berupa angka “0” (nol), misal: 121xxx0xxxx@indo.net.id

2. Alcatel
Adalah vendor ke-2 yang melakukan kerjasama dengan Telkom, berikut setting standard ADSL Alcatel:
- Encapsulation: PPPoA
- Multiplexing: LLC-based
- VPI: 8
- VCI: 35
- Ip Address: [otomatis, sesuai dengan alokasi Ip yang diberikan oleh indonet]
Kode penomoran ADSL Alcatel dapat diketahui pada digit ke-7 berupa angka “1” (satu), misal: 121xxx1xxxx@indo.net.id

3. Huawei
Adalah vendor ke-3 yang melakukan kerjasama dengan Telkom, berikut setting standard ADSL Huawei:
- Encapsulation: PPPoE
- Multiplexing: LLC-based
- VPI: 0
- VCI: 35
- Ip Address: [otomatis, sesuai dengan alokasi Ip yang diberikan oleh indonet]

A. Jenis Modem ADSL
Jenis modem ADSL, brand atau type yang beredar saat ini cukup banyak namun pada dasarnya untuk melakukan setting / konfigurasi modem hanya terbagi 2(dua), yaitu: melalui Browser dan Telnet. Berikut brand modem yang banyak digunakan oleh pelanggan Indonet :
1. Alcatel Thompson
2. Allied Tellesyn (236E atau 240E)
3. Aztec (DSL305 atau DSL600)
4. Conexant
5. CTC
6. Dareglobal
7. Enzer
8. Linksys
9. Prolink Hurricane (8800 atau 9000)
10. Radikom
11. SMC BRA (7804 atau 7904)
12. Speedstream (4000 Series atau 6500)
13. Vigor
14. Zyxel / Zyxel Huawei

B. Jenis Konfigurasi Pada Modem ADSL

Berikut beberapa konfigurasi yang bisa dilakukan pada modem ADSL:
1. Standard setting koneksi
Merupakan konfigurasi tahap pertama yang harus dilakukan agar dapat koneksi ke internet.Setiap modem ADSL memiliki alamat Ip tersendiri yang merupakan default dari vendor. Ip ini harus diketahui agar mempermudah dalam melakukan konfigurasi, sebagai contoh Ip yang dimiliki adalah 192.168.1.1 (sesuai dengan manual book pada pembelian modem). Selanjutnya kita akan memulai setting terhadap modem tersebut, berikut langkah-langkahnya:
a. Hubungkan modem ADSL ke komputer menggunakan kabel LAN
b. Samakan kelas Ip komputer dengan modem, misal Ip komputer dibuat 192.168.1.2 dan gateway diarahkan ke Ip modem yaitu 192.168.1.1

tcp-ip1.gif
c. Klik OK
d. Untuk memastikan bahwa komputer telah terhubung dengan modem, lakukan ping ke Ip modem 192.168.1.1 melalui command prompt
e. Jika terlihat “Reply from….” maka komputer telah tersambung ke modem dengan baik
f. Selanjutnya lakukan setting parameter standard sesuai dengan alokasi yang telah ditentukan untuk pelanggan,

Topologi standard:

standar-topologi1.gif

2. NAT/ NAPT/ Port Forwarding
Merupakan advanced setting yang dapat dimaksimalkan sesuai dengan kemampuan dan fitur yang ada pada modem. Untuk konfigurasi NAT maupun NAPT pastikan server yang dituju terkoneksi tepat setelah atau di belakang modem ADSL. IP server yang dituju harus 1 kelas dengan IP LAN modem ADSL dan server dapat melakukan koneksi internet secara normal. Fitur ini bisa digunakan jika pelanggan memiliki satu atau beberapa server yang ingin di publish.

a. Setting NAT
NAT (Network Address Translation) atau IP aliasing bertujuan untuk membuat alias dari suatu IP Private atau IP lokal jaringan ke IP Public yang dikenal di Internet. Hal ini dilakukan agar server yang menggunakan Ip lokal dapat di kenal di Internet tanpa harus merubah bentuk jaringan yang ada dan tanpa tambahan Ip Lan, sehingga server dan client terdapat pada jaringan yang sama. Setting ini bisa digunakan untuk efisiensi penggunaan Ip Lan atau bagi pelanggan yang tidak memiliki Ip Lan

Topologi:

topologi-nat.gif

b. Setting NAPT / Port Forwarding

NAPT (Network Address port Translation) atau Port aliasing sering juga di sebut sebagai Port Forwarding atau Virtual Server tujuannya adalah membuat alias dari IP Private atau IP lokal jaringan ke dalam satu port pada IP Public yang dikenal di Internet agar server pada local jaringan dapat publish tanpa harus merubah bentuk jaringan yang ada. Dengan demikian penggunaan IP Public dapat di hemat karena untuk beberapa server (yang tidak menggunakan port yang sama) dapat menggunakan 1 IP Public serta server dan client terdapat pada jaringan yang sama

Topologi

topologi-napt.gif

3. VPN

VPN (Virtual Private Networking), adalah jaringan pribadi yang secure (aman), yang menggunakan atau melalui medium koneksi umum (misalnya Internet), hal ini biasanya di gunakan agar koneksi atau komunikasi data yang di lakukan tidak mudah di sadap dan dalam aplikasinya menggunakan pembatasan IP access dan password, namun di karenakan VPN menuntut koneksi 2 arah yang sama (symetris), maka tidak di anjurkan ADSL di lalui oleh VPN.

Topology

topologi-vpn.gif

4. SNMP

Fitur ini bisa diaktfikan untuk membuatkan traffic MRTG (Multi Router Traffic Grapher) pemakaian koneksi ADSL

5. LAN Ip Usage

Dapat diaplikasikan jika pelanggan ingin menggunakan Server dengan IP Public langsung tanpa adanya aliasing IP ataupun port, hal ini di perlukan karena tidak jarang suatu server atau aplikasi tidak support dengan IP aliasing, kekurangannya adalah server yang di gunakan tidak dapat diaplikasikan dalam 1(satu) jaringan yang sama dengan jaringan client

topologi

lan-ip-usage.gif

6. DMZ

DMZ (Demilitarized Zone) berfungsi hampir sama dengan port forwarding/virtual server namun untuk DMZ memiliki resiko yang lebih tinggi karena akan membuka semua public port (fungsi ini bisa diaktifkan sebagai pilihan terakhir).

(RV/ICTF)
Cortesy : http://ictfiles.com/tutorial/2009/09/11/cara_mensetting_modem_adsl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar