Rabu, 14 Oktober 2009

Pengalaman Patah Tulang Kaki

Bulan Juli 2009, tepatnya tanggal 16, sebuah kejadian yang tentu saja tidak bakal saya lupakan sepanjang hidup. Kira-kira pukul 14.30 WIB, sewaktu mengerjakan instalasi jaringan komputer di kantor, tepatnya berada di atas plafond, ternyata kayu plafond yang saya injak merupakan kayu yang lapuk. Tak terbayangkan dalam benak saya dengan berat badan 67 kg, berada pada ketinggian 3,5 m . . . . .
Akhirnya kaki kiri saya harus beradu dengan lantai keramik, masya Alloh. Bagaimana rasanya . . . . . . Saya selalu mengucap syukur atas apa yang terjadi. Bersyukur, karena Alloh masih sangat sayang dengan nyawa saya, masih mencintai saya, masih melindungi saya. Dengan ketinggian 3,5 m, apa yang terjadi jika yang terkena duluan adalah punggung, kepala atau pantat?
Alhamdulillah, sekali lagi alhamdulillah.
Segera saat itu juga oleh teman-teman dibawa ke rumah sakit, tidak ada pilihan lain. Tidak kepikir ke pengobatan alternatif, dukun. Pertimbangannya dalah nyawa nomer satu, meskipun selalu ada saran dari teman untuk memilih ke alternatif.
Begitu melihat hasil rontgen, astagfirulloh, tulang betis dan tulang kering terdapat patahan (bahasa dokter, fraktur), sekaligus ada pecahannya. Hanya satu hal yang jadi pertimbangannya, saya masih punya keluarga, anak, istri yang harus saya beri perhatian, masih menjadi tanggung jawab saya, itu saja.
Saya masih beryukur Alloh sangat mecintai saya, dan sekaligus menyayangi keluarga saya. Saya begitu sadar betapa anugrah tulang di anggota badan saya sangat menopang kehidupan saya, masa depan keluarga saya, anak-anak saya.
Singkat ceritanya,
Saya masuk ke UGD pukul 15.00, sudah cukup sore memang. Dengan ditemani istri tercinta, istri datang ke petugas RS, setelah konsul-sana-sini akhirnya diambil keputusan bahwa operasi dilaksanakan pagi harinya.
Meskipun semalam tetap sakit sekali, jangankan digerakkan, disentuh tempat tidurnya saja sudah merasakan sakit, masya Alloh.
Alhamdulillah operasi cuma berjalan lebih kurang 1 jam, muali jam 08.45 – 09.45. Nggak pake bius total, cuma dikasih suntikan di bagian punggung, pinggang ke bawah sudah mati rasa.